Oleh: Nuzuli Rohmatil Ulya
Bulan Rajab merupakan salah satu bulan
dalam hijriah. Bulan ini juga menjadi salah satu bulan yang dimuliakan dan
banyak pahala di dalamnya, bagi mereka yang mau memanfaatkan momentum
keberkahan di bulan ini. bulan Rajab merupakan salah satu bulan mulia (asyhurul
hurum) yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.
Keutamaan-keutamaan dalam Bulan Rajab
Dalam kitab I’anatut Tahlibin
dijelaskan bahwa kata “Rajab” derivasi dari kata “tarjib” yang
artinya mengagungkan atau emuliakan. Selain itu juga bisa disebut “Al-Ashabb”
yang berarti menetes atau mengucur. Sebab Allah SWT melimpahkan banyak kebaikan
di bulan ini. dalam hadis yang diriwayatkan Abu Dawud, Ibnu Majah, An-Nasa’I,
dan Al-Baihaqi menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW memerintahkan salah seorang
sahabatnya untuk melakukan puasa pada bulan-bulan mulia (asyhurul hurum)
yaitu empat bulan yang telah disebutkan sebelumnya. Sementara salah satu dari
bulan empat tersebut adalah Rajab.
Diantara keutamaan-keutamaan yang bisa
dikerjakan oleh kaum muslim yaitu:
1. Memperbanyak berdoa untuk diri sendiri,
orang tua dan orang lain.
Diterangkan
dalam surah Al-Ghafir ayat 60, yang berbunyi;
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ
لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ
دَاخِرِيْنَ ࣖ
Artinya: “Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya
akan Aku perkenankan bagimu, Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau
menyembah-Ku akan masuk Jahanam dalam keadaan hina dina” (QS. Al-Ghafir,
ayat 60)
Dengan demikian, kita sebagai hamba yang tidak luput dari perkara
dosa, tidak ada salahnya apabila memohon ampunan dengan berdoa kepada Allah SWT
serta meminta atas hajat maupun keinginan yang kita butuhkan. Toh, Ketika
kita meminta, Allah tidak akan rugi dengan permintaan kita.
Di bulan Rajab,
Rasulullah juga memberikan uswah untuk memperbanyak doa. Sebagaimana
diterangkan Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf an-Nawawi dalam kita Al-Adzkar
yang diterbitkan Darul Hadits, Kairo, Mesir menyebutkan bahwa doa yang
dibaca Rasulullah saat memasuki bulan Rajab adalah:
اَللَّهُمَّ
بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَـعْبَانَ وَبَلِّـغْنَا رَمَضَانَ
Artinya: “Ya Allah, berikanlah kami pada bulan Rajab dan bulan
Sya’ban dan pertemukan kami dengan bulan Ramadhan”.
Sebagai seorang muslim, kita patut bersyukur karena bisa menikmati
momen untuk taqarrub ilallah, meningkatkan kualitas diri, meningkatkan
kualitas ibadah dan keimanan kita kepada Allah SWT. karena belum tentu kita berjmpa
Kembali di bulan Rajab yang akan datang.
2. Memperbanyak berpuasa
Dalam hadis
yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, Ibnu Majah dan Imam Ahmad, dikatakan;
صُمْ مِنَ الْحُرُمِ
Yang
artinya: “Berpuasalah pada bulan-bulan haram”.
selain itu, dalam
kitab Ihya ‘Ulumuddin karya Imam al-Ghazali juga menyatakan bahwa kesunnahan
berpuasa menjadi sangat ternilai apabila dilakukan pada hari-hari utama (al-ayyam
al-fadhilah). Hari-hari utama inilah yang dapat ditemukan pada setiap
tahun, setiap bulan maupun setiap pekan. Selain itu, melaksanakan puasa Rajab
juga dianjurkan menurut Syekh Nawawi al-Bantani dalam kitab Nihayatun
Zain. Terkait waktunya, puasa Rajab dilaksanakan beberapa hari yang harinya
tidak ditentukan.
Berikut
bunyi niat puasa bulan Rajab:
نَوَيْتُ صَوْمَ
هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
3. Memperbanyak Sedekah
Shultanul
Auliya’, Syekh
Abdul Qadir al-Jailani menerangkan dalam kitab al-Ghunyah bahwa kata “Rajab” (رَجَبَ) terdiri dari tiga huruf
hijaiyah, ra’-jim-ba’. Masing-masing memiliki arti, yaitu; ra’ mengandung
nilai Rahmatullah (allah selalu memberikan rahmat kepada hamba-Nya). Jim
memiliki makna Jundullah (Tentara Allah) dan Ba’ memiliki
makna Birrullah (kebaikan datang dari Allah).
Umat Islam
yang mau bersedekah di bulan ini akan mendapatkan pahala berlipat ganda
sebagaimana yang telah disabdakan Rasulullah SAW yang artinya: “Barang siapa
yang bersedekah di bulan Rajab, maka Allah akan menjauhkan dari api neraka
sejauh jarak tempuh burung gagak terbang bebas dari sarangnya hingga mati
karena tua. Menurut Sebagian pendapat umur burung gagak mencapai lima ratus
tahun”.
Peristiwa Penting di Bulan Rajab
1. Di bulan ini, menjadi awal Sayyidah Aminah
binti Wahb mengandung calon nabi akhiruzzaman, yang kelak menjadi
pemersatu umat dan sebagai rahmat bagi seluruh alam raya. Setelah mengandung
Sembilan bulan, di bulan Rabi’ul Awwal lahirlah bayi mulia yang diberi
nama Muhammad.
2. Terjadinya peristiwa monumental dalam sejarah
Islam, yaitu Isra’ Mi’raj. Sebuah perjalanan nabi Muhammad SAW. bersama
malaikat Jibril dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha menuju Sidrotul
Muntaha dan Mustawa dalam waktu satu malam. peristiwa ini merupakan malam
renungan atau malam kesedihan (yaumul huzni) disaat nabi merasa sedih
karena ditinggalkan oleh istrinya tercinta, yaitu sayyidatina Khadijah dan
pamannya Abu Thalib. Peristiwa ini akhirnya menjadi tonggak utama kewajiban
melaksanakan shalat lima waktu. Sehingga peringatan ini mnejadi momen penting
bagi umat Islam untuk meningkatkan kualitas diri dalam menjalankan Shalat. Selain
itu, peristiwa Ira’ Mi’raj bertujuan untuk memuliakan Rasulullah,
memperlihatkan kepadanya beberapa keajaiban dan tanda-tanda kekuasaan Allah di
tempat yang tidak pernah satu kali pun dilakukan maksiat di dalamnya.
3. Terjadinya perang Tabuk. Perang tabuk
dikenal sebagai peperangan terakhir yang diikuti oleh Rasulullah SAW. Tabut
sendiri sebutan suatu tempat yang terletak di antara Wadil Qura dan Syam.
Tertulis di buku Perang Hunain dan Perang Tabuk yang diterjemahkan oleh
Muhammad Ridha dan H. Anshori umar Sitanggal Abu Farhan, bahwa perang ini
terjadi pada bulan Rajab tahun ke-9 Hijriah.
4. Pada bulan ini juga meninggalnya Raja al-Habasyah,
yaitu an-Najasyi atau Ashhamah bin Jabar (Nama asli) dalam keadaan muslim.
5. Wafatnya Imam Syafi’I pada tahun 204
hijriah. Dimakamkan di Mesir di usia 54 tahun.
6. Pada tahun 101 hijriah. Khalifah Umar bin
‘Abdil ‘Aziz meninggal dunia pada usia 39 tahun.
7. Pada tahun 583 hijriah, tepat tanggal 27
Rajab, Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil membebaskan Baitul Maqdis,
Palestina. Ketika ingin membebaskan Palestina, Sultan Shalahuddin al-Ayyubi
tidak langsung menyiapkan tantara dan peralatan perang, akan tetapi mula-mula
yang dilakukan adalah mempersatukan umat Islam Ahlussunnah wal Jama’ah.
Kesatuan Aqidah akan melahirkan kesatuan hati.kesatuan hati antar umat Islam
adalah kekuatan yang sangat dahsyat
tidak dapat dikalahkan.
8. Pada 16 Rajab 1344 hijriah atau 31 Januari
1926 Masehi, para ulama berkumpul di Surabaya menyepakati lahirnya jam’iyah
Nahdlatul Ulama, sebuah organisasi sosial keagamaan yang salah satu tujuannya
adalah untuk memperjuangkan Aqidah ahlussunnah wal Jama’ah dan system
bermadzhab dalam beragama.
Bulan Rajab
mengandung nilai-nilai luhur dan kebaikan yang dapat diperoleh mereka yang
berniat dan bersungguh-sungguh meraihnya, meraih Rahmat Allah SWT tanpa ada bala’,
meraih kemurahan allah SWT dan meraih kebaikan-kebaikan yang ada di dalamnya
yang tak akan pernah manusia merasa kekurangan.