Rabu, 01 Februari 2023

Kilas Balik Hari Raya Kurban dan Pengertiannya

 


Salah satu hari besar yang sangat ditunggu oleh umat muslim di seluruh penjuru dunia adalah Hari Raya Idul Adha. Pada hari ini seluruh umat muslim mendapatkan daging hewan sembelihan oleh karena itu pada hari ini tidak ada yang makanya tidak enak, semua umat muslim merasakan enaknya memakan olahan daging hewan sembelihan seperti, sate,gule,rendang,tongseng,dll. Idul adha dirayakan pada tanggal 10 Zulhijjah yang sekarang bertepatan dengan hari Ahad,10 Juli 2022. Namun tahukah kita bagaimana sejarahnya dan apa itu hari raya Idul Adha ?

Sejarah Idul Adha adalah sejarah pengorbanan Nabi Ibrahim a.s. Kisahnya berawal ketika Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah Swt. untuk menempatkan istrinya, Hajar, bersama anaknya, Ismail, yang saat itu masih menyusu.Hajar dan Ismail ditempatkan disuatu lembah yang tandus, gersang, tidak tumbuh sebatang pohon pun. Lembah itu demikian sunyi dan sepi tidak ada penghuni seorangpun. Nabi Ibrahim sendiri tidak tahu, apa maksud sebenarnya dari wahyu Allah yang menyuruh menempatkan istri dan putranya yang masih bayi itu, ditempatkan di suatu tempat paling asing, di sebelah utara kurang lebih 1600 KM dari negaranya sendiri, Palestina. 


رَّبَّنَا إِنِّي أَسْكَنتُ مِن ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِندَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُواْ الصَّلاَةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُم مِّنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ

"Ya Tuhan kami sesunggunnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di suatu lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumahmu (Baitullah) yang dimuliakan. Ya Tuhan kami (sedemikian itu) agar mereka mendirikan shalat. Maka jadikanlah gati sebagia manusia cenderung kepada mereka dan berizkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur" (QS Ibrahim: 37).

Diceritakan oleh Ibnu Abbas r.a., tatkala Siti Hajar kehabisan air minum hingga tidak biasa menyusui nabi Ismail, beliau mencari air kian kemari sambil lari-lari kecil (Sa’i) antara bukit Sofa dan Marwah sebanyak 7 kali. Tiba-tiba Allah mengutus malaikat jibril membuat mata air Zam Zam. Siti Hajar dan Nabi Ismail memperoleh sumber kehidupan.Lembah yang dulunya gersang itu, mempunyai persediaan air yang melimpah-limpah. Datanglah manusia dari berbagai pelosok terutama para pedagang ke tempat siti hajar dan nabi ismail, untuk membeli air. Datang rezeki dari berbagai penjuru, dan makmurlah tempat sekitarnya. Akhirnya lembah itu hingga saat ini terkenal dengan kota mekkah, sebuah kota yang aman dan makmur, berkat do’a Nabi Ibrahim dan berkat kecakapan seorang ibu dalam mengelola kota dan masyarakat.


وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَـَذَا بَلَداً آمِناً وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُم بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِر  ِ

"Dan ingatlah ketika Ibrahim berdo’a: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, sebagai negeri yang aman sentosa dan berikanlah rizki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kiamat.” (QS Al-Baqarah: 126)

 

Dalam kitab Misykatul Anwar disebutkan, Nabi Ibrahim memiliki kekayaan 1000 ekor domba, 300 lembu, dan 100 ekor unta. Riwayat lain mengatakan, kekayaan Nabi Ibrahim mencapai 12.000 ekor ternak. Suatu jumlah yang menurut orang di zamannya adalah tergolong milliarder.Ketika pada suatu hari, Ibrahim ditanya oleh seseorang “milik siapa ternak sebanyak ini?” maka dijawabnya: 

 

“Kepunyaan Allah, tapi kini masih milikku. Sewaktu-waktu bila Allah menghendaki, aku serahkan semuanya. Jangankan cuma ternak, bila Allah meminta anak kesayanganku Ismail, niscaya akan aku serahkan juga.”

 

Ibnu Katsir dalam tafsir Al-Qur’anul ‘adzim mengemukakan, pernyataan Nabi Ibrahim yang akan mengorbankan anaknya jika dikehendaki oleh Allah itulah yang kemudian dijadikan bahan ujian, yaitu Allah menguji iman dan taqwa Nabi Ibrahim melalui mimpinya yang haq, agar ia mengorbankan putranya yang kala itu masih berusia 7 tahun. Anak yang elok rupawan, sehat lagi cekatan ini, supaya dikorbankan dan disembelih dengan menggunakan tangannya sendiri.

 

قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ 

"Ibrahim berkata : “Hai anakkku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu “maka fikirkanlah apa pendapatmu? Ismail menjawab: Wahai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. InsyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS Ash-shaffat: 102).

 

Ketika keduanya siap untuk melaksanakan perintah Allah, setan menggoda Ibrahim agar membatalkan niatnya mengurbankan Ismail.Nabi Ibrahim pun mengambil batu, lalu mengucapkan, “Bismillahi Allahu akbar,”, dan batu itu dilemparkan kepada setan. 

Kini seluruh jamaah haji sekarang mengikuti apa yang dulu dilakukan oleh Nabi Ibrahim ini di dalam mengusir setan dengan melempar batu sambil mengatakan, “Bismillahi Allahu akbar”. Hal ini menjadi salah satu rangkaian ibadah haji yakni melempar jumrah.

Ketika sang ayah belum juga mengayunkan pisau di leher putranya. Ismail mengira ayahnya ragu, seraya ia melepaskan tali pengikat tali dan tangannya, agar tidak muncul suatu kesan dalam sejarah bahwa sang anak menurut untuk dibaringkan karena dipaksa ia meminta ayahnya mengayunkan pisau sambil berpaling, supaya tidak melihat wajahnya.Nabi Ibrahim memantapkan niatnya. Nabi Ismail pasrah bulat-bulat, seperti ayahnya yang telah tawakkal.Sedetik setelah pisau nyaris digerakkan, tiba-tiba Allah berseru dengan firmannya, menyuruh menghentikan perbuatannya tidak usah diteruskan pengorbanan terhadap anaknya. Allah telah meridloi kedua ayah dan anak memasrahkan tawakkal mereka. Sebagai imbalan keikhlasan mereka, Allah mencukupkan dengan penyembelihan seekor kambing sebagai korban, sebagaimana diterangkan dalam Al-Qur’an surat As-Saffat ayat 107-110:

 

وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ

“Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”

 

وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ

“Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian yang baik) dikalangan orang-orang yang datang kemudian.”

 

سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ 

“Yaitu kesejahteraan semoga dilimpahkan kepada Nabi Ibrahim.”

 

كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ 

“Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.”

 

Menyaksikan tragedi penyembelihan yang tidak ada bandingannya dalam sejarah umat manusia itu, Malaikat Jibril kagum, seraya terlontar darinya suatu ungkapan “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.” Nabi Ibrahim menjawab “Laailaha illahu Allahu Akbar.” Yang kemudian dismbung oleh Nabi Ismail “Allahu Akbar Walillahil Hamdu.’Demikian sejarah Idul Adha yang bersumber dari pengorbanan keluarga Nabi Ibrahim a.s.Sehingga sampai sekarang diseluruh dunia  pada tanggal 10 Zulhijjah diperingati dengan hari raya kurban.

Kata Idul Adha berasal dari kata 'id dan 'adha'Id berakar pada kata 'aada ya'uudu' yang artinya "menengok", "menjenguk", atau "kembali". Kata Adha bermakna 'kurban' (kurban).Idul Adha juga sering disebut sebagai hari raya kurban atau hari Lebaran Haji,karena pada saat itu juga bertepatan di laksanakannya ibadah haji.

Disebut “Id” karena perayaan hari kurban dilakukan secara continue setiap tahun sekali,sedangkan “adha” atau kurban yaitu menyembelih binatang ternak bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, adapun binatang ternak yang di maksud adalah Sapi,Kerbau,Kambing,dan Unta.

Pada hari ini seluruh umat muslim di seluruh penjuru dunia menyembelih dan membagikan daging hewan kurban.Untuk di Indonesia pelaksanaan kurban dilaksanakan di masjid atau mushola sekitar yang dipanitiai oleh takmir dan masyarakat setempat.Penyembelihan hewan kurban dilaksanakan setelah sholat Id atau shalat hari raya sampai dengan selesainya hari Tasyri’ (11,12,13 Zulhijjah).Pembagian daging hewan kurban dilakukan secara merata artinya semua masyarakat sekitar mendapat bagian daging  yang sama.

Adapun hukum kurban  yaitu Sunnah muakkad artinya pelaksanaan nya sangat di anjurkan oleh Allah SWT

“Rasulullah SAW memerintahkan kami dalam Idain (Idul Fitri dan Idul Adha) agar memakai pakaian terbagus yang kami miliki, memakai minyak wangi terbaik yang kami miliki, dan berkurban pada hari raya Idul Adha dengan binatang kurban termahal dari apa yang kami miliki." (HR. Al-Hakim).

Adapun Hukum melaksanakan kurban menjadi wajib bagi orang yang mampu atau  memiliki kelebihan rezeki.Dalam surah Al Kautsar ayat 1&2 yang artinya :

“Sungguh,kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.Maka dirikanlah sholat dan berkurbanlah.” (QS Al Kautsar ayat 1&2).

Ada beberapa macam  amalan amalan Sunnah yang dapat dilakukan saat hari raya idul adha untuk menambah pundi pundi pahala amal baik yaitu :

1.      Memperbanyak membaca takbir,tahmid,dan tahlil

اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ اِلَّا اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ"

2.      Mandi sebelum sholat idul adha.

3.      Memakai wewangian.

4.      Berjalan kaki menuju tempat shalat idul adha.

5.      Tidak makan sebelum sholat idul adha.

6.      Menyembelih hewan kurban.

Se     Selain itu ada beberapa fadhilah berkurban saat idul adha yaitu ;

1.      Meningkatkan ketakwaan.

2.      Menambah amal kebaikan.

3.      Sebagai syiar agama.

4.      Sebagai bentuk aksi sosial kemanusiaan.

5.      Ucapan syukur atas rezeki dan nikmat yang telah diberikan oleh Allah.

6.      Hari baik untuk memperbaiki gizi.

7.      Memohon kebahagian dunia dan akhirat.

BULAN RAJAB

  Oleh: Nuzuli Rohmatil Ulya Bulan Rajab merupakan salah satu bulan dalam hijriah. Bulan ini juga menjadi salah satu bulan yang dimuliakan...